Pandangan Ketua Baru OJK soal Perekonomian: Stagflasi Dunia Tak Terelakkan
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyatakan ada kondisi yang cukup mengkhawatirkan di tingkat global.
Dia berharap kondisi domestik saat ini yang cukup baik dapat menghindari Indonesia dari risiko terbesar stagflasi yang membayangi dunia.
"Kondisi stagflasi di dunia nampaknya memang tidak terelakkan," kata Mahendra dalam konferensi pers yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu (20/7).
Stagflasi adalah keadaan inflasi yang sangat tinggi dan berkepanjangan, ditandai dengan macetnya kegiatan perekonomian.
Mahendra menyebut OJK akan mengantisipasi dan menanggulangi sebaik mungkin risiko dari dampak pelemahan perekonomian global dan peningkatan harga komoditas.
"Ada risiko kondisi stagflasi dan kemungkinan berdampak ke Indonesia," ucap Mahendra.
Dia menegaskan akan bersinergi dengan pemerintah, Bank Indonesia (BI), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam kerangka Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KKSK).
Menurut dia, kesehatan dan kinerja industri jasa keuangan akan sangat menentukan keberlanjutan pertumbuhan sektor riil termasuk UMKM di tengah kondisi ekonomi dunia yang penuh tantangan,
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar berharap Indonesia bisa terhindar dari risiko dampak stagflasi dunia.
- BRI Lakukan Buyback, Ini Sebabnya
- Pesan Muhammadiyah soal Pengelolaan Tambang: Harus Berkesinambungan
- Maluku dan NTT Punya Segudang Potensi, tetapi Menghadapi Banyak Masalah
- Rasio NPL Bank Mandiri Terjaga di Level 1,02 Persen selama Kuartal I 2024
- Pesan Penting Kemendagri dalam Musrenbang Riau 2024
- Fokus Bina UMKM, PNM Hadir di 57th APEC SMEWG