Webinar Bisnis Talk Bersama BNI, Genpi dan JPNN 'Satukan Negeri Majukan UKM'

Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, UMKM Diminta Siapkan Napas Panjang Untuk Mendaki

Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, UMKM Diminta Siapkan Napas Panjang Untuk Mendaki
Chief Economist BNI Ryan Kiryanto. Foto: tangkapan layar webinar/jpnn

Per Mei 2020, kata Ryan, kurva The Manufacturing Purchasing Managers Index dunia sudah mulai mengarah ke atas, meskipun masih jauh dari angka 50.

Angka 50 mengindikasikan kondisi normal dan sehat. Di bawah 50 menunjukkan ekonomi mengalami kontraksi. Di atas 50 menunjukkan ekonomi ekspansif.

Sayangnya, angka Indonesia masih jauh di bawah 50.

"Sekarang Indonesia 25 sampai 30, jauh di bawah threshold 50. Jadi, sekarang kita mengalami kontraksi, terutama di kuartal dua kemarin. Jadi, kemungkinan pertumbuhan ekonomi kita akan kontraksi," kata dia.

Dia menambahkan, The Manufacturing Purchasing Managers Index di Eropa juga sudah mengarah ke atas.

Selain itu, ekonomi Tiongkok sudah menggeliat ketika membuka lockdown April 2020 lalu. Angka The Manufacturing Purchasing Managers Index Tiongkok sudah menyamai kondisi sebelum pandemi Covid-19.

Menurutnya, memang ada satu atau dua kasus Covid-19 baru di Tiongkok, tetapi itu bukanlah gelombang kedua seperti yang dikatakan banyak orang. "Itu hanya ekses saja," tegasnya.

Ryan mengatakan, Tiongkok memang sudah membuka ekonomi, tetapi pertumbuhannya masih lemah.

Chief Economist BNI Ryan Kiryanto menitip pesan untuk pelaku UMKM bahwa perjalanan masih cukup panjang dan mendaki.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News