Pandemi Covid-19, Ratusan Pesawat Menganggur di Bandara Soetta
Berbeda halnya dengan transportasi laut, menurut dia, yang lebih banyak bergerak di pengangkutan barang dibanding penumpang.
“Sekarang masih sangat tinggi ketergantungan trafik manusia. Laut itu trafiknya kargo. Angkutan udara orang yang lebih memilih karena nyaman, cepat, mobilisasi begitu besar,” katanya.
Berdasarkan data AP II, pada 7 Mei – 7 Juni 2020 volume angkutan kargo di 19 bandara perseroan diperkirakan sekitar 34 juta kilogram, di mana khusus Bandara Internasional Soekarno-Hatta mencapai 27 juta kilogram.
AP II saat ini memiliki dua perusahaan afiliasi yang bergerak di bisnis kargo: PT Angkasa Pura Kargo dengan kepemilikan saham 99,99 persen dan PT Gapura Angkasa dengan kepemilikan mayoritas 46,26 persen. (ant/ngopibareng/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Armada pesawat dari maskapai penerbangan nasional menganggur di Bandara Soetta karena berbagai latar belakang.
Redaktur & Reporter : Natalia
- April 2024, Bandara Soekarno-Hatta Jadi Tersibuk di Kawasan Asia Tenggara
- Puncak Arus Balik, Penumpang Pesawat di 20 Bandara AP II Capai 309.477 Orang
- Passion Jewelry Semarakan Penerbangan Perdana Garuda Indonesia Rute Jakarta-Doha
- Bandara AP II Prediksi Puncak Arus Balik Terjadi Besok, 7 Titik Penting Ini Bakal jadi Fokus
- VKTR & Gapura Angkasa Hadirkan Bus Listrik Ramah Lingkungan di Bandara Soetta
- Menjelang Lebaran, 3 Maskapai Tambah Penerbangan dari Bandara Supadio