Pandemi COVID-19 Tak Membuat Achmad Hulaefi Patah Semangat

Pandemi COVID-19 Tak Membuat Achmad Hulaefi Patah Semangat
Achmad Hulaefi dan Lindswell. Foto: kiriman dari kemenpora

Meski tidak lagi menjadi atlet, Ulai masih mencurahkan waktu dan perhatiannya untuk olahraga wushu.

Ia bersama istri memiliki mimpi besar untuk membangun sasana wushu milik mereka sendiri dan mencetak atlet berprestasi serta mendukung perkembangan olahraga wushu di Indonesia.

"Saya sama istri punya cita-cita punya gedung wushu sendiri dan mencetak atlet untuk Indonesia. Kalau bisa secepatnya terwujud. Sekarang kami baru mengembangkan klub, terus cari rekanan untuk kerja sama membangun gedung wushu. Sekarang masih terus usaha begitu aja sih," kata Ulai. 

Sementara, ketika menjadi atlet Achmad Hulaefi merupakan seorang pewushu profesional yang turut memperkuat skuad nasional Indonesia dan tidak pernah absen menyumbangkan medali di masa aktifnya.

Kecintaan Ulai pada wushu bermula saat dikenalkan sang paman, Ahmad Rivai, seorang pewushu yang juga menjadi pelatih di Sasana Inti Bayangan, Jakarta. 
 
Dia telah memulai latihan wushu sejak duduk di bangku kelas 5 SD. Masa remajanya ia habiskan dengan berkarier di level junior.

Tahun 2005 ia bergabung di timnas wushu junior Indonesia. Berkat prestasi Ulai di Kejuaraan Dunia Junior, tahun 2011 ia dipercaya untuk bergabung dengan timnas senior dan langsung mewakili Indonesia di ajang SEA Games. 
 
Pada kompetisi internasionalnya yang pertama di level senior ini, Ulai langsung mengantongi medali emas. Prestasi tersebut mampu ia pertahankan selama 3 tahun berturut-turut, hingga SEA Games 2015. Prestasi tertingginya adalah medali emas Kejuaraan Dunia wushu tahun 2016.

Menutup kariernya di cabang olahraga wushu, Ulai mempersembahkan medali perunggu dari ajang Asian Games 2018 lalu. (*/jpnn)

 

Achmad Hulaefi dan Lindswell tetap bersyukur dengan kondisi saat ini, bahkan menemukan hikmahnya.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News