Panen, Mitra Bulog Tak Sudi Beli Gabah

Panen, Mitra Bulog Tak Sudi Beli Gabah
Panen, Mitra Bulog Tak Sudi Beli Gabah
TUMIJAJAR - Nasib pahit dialami para petani di Kecamatan Wayabung, Tulangbawang Barat. Gabah hasil panen yng diharapkan bisa cepat terjual untuk membayar utang dan pupuk, malah menumpuk tak laku dijual. Dikabarkan, ini lantaran mitra Badan Usaha Logistik (Bulog) tidak bersedia membeli hasil panen itu.

"Kami tak dapat membayar utang uang dan pupuk yang kami pinjam sebelum menanam. Padahal, kami ini hanya mengandalkan tanaman padi untuk kebutuhan sehari-hari. Bagaimana kami bisa membeli kebutuhan kalau gabah tidak laku dijual,” keluh Sutrimo (40), warga Tumijajar, kemarin.

Sama dengan Sutrisno, gabah milik Paimin (43) juga menumpuk di rumahnya. Menurut warga Kartaraharja itu, gabah miliknya kini hanya ditumpuk karena hasil panen enam petak sawah miliknya sulit terjual. Hal ini disebabkan tidak ada pembeli gabah yang bersedia menampungnya. Setelah gabah dijemur, mereka tampung dalam rumah. ’’Saya tumpuk dahulu. Karena kata penampung, mereka belum bisa beli. Bulog saat ini masih banyak stok,” aku pria beranak tiga ini.

Jika mempunyai lahan kering, Paimin akan beralih ke tanaman singkong. Karena selain harganya tinggi, tanaman ini tidak terlalu membutuhkan perawatan. Sementara tanaman padi tersebut memerlukan pupuk, air, dan perawatan khusus. ’’Kalau singkong, tanam, dirumput dua kali, setelah itu dipanen jadi duit. Kalau padi, mana ada tikus, belalang, dan burung yang menjadi hama,” tuturnya.

TUMIJAJAR - Nasib pahit dialami para petani di Kecamatan Wayabung, Tulangbawang Barat. Gabah hasil panen yng diharapkan bisa cepat terjual untuk

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News