Pangdam Jaya: Jangan Ada Teroris di Kampus!

Pangdam Jaya: Jangan Ada Teroris di Kampus!
Pangdam Jaya Mayjen TNI Jori Supriyanto. (Foto: esy/jpnn)

jpnn.com, JAKARTA - Pangdam Jaya Mayjen TNI Jori Supriyanto meminta kampus dibersihkan dari radikalisme dan pemahaman-pemahaman antitoleransi. Kampus harus menjadi wadah untuk mahasiswa mengaktualisasikan implementasi Pancasila dalam berbagai basis pendidikan.

"Saya yakin tidak ada teroris di kampus dan jangan sampai ada teroris lah. Kampus kan tempat kaum intelektual," kata Pangdam Jaya Jori saat mengisi acara dalam seminar 'Pancasila bagi Generasi Milenial' di Universitas Tarumanegara (Untar), Jakarta Barat, Kamis (24/5).

Dia menyebutkan, Pancasila itu tidak hanya untuk mahasiswa tapi seluruh rakyat Indonesia. Target mahasiswa karena mereka adalah generasi mileneal yang intelektual. Diharapkan mahasiswa bisa menjelaskan secara sederhana kepada masyarakat.

"Saya yakin kalau mahasiswa yang menjelaskan tentang Pancasila kepada masyarakat akan lebih mudah dipahami. Apalagi masyarakat kita sudah melakukan nilai-nilai Pancasila cuma dia tidak tahu," terangnya.

Untuk menerapkan Pancasila, lanjutnya, mahasiswa tidak harus wajib militer. Cukup lewat nilai empati kepada sesama. Nilai empati saat ini malah makin besar dibanding generasi dulu.

"Zaman now nilai empatinya tinggi sekali dengan melakukan donasi lewat akses teknologi. Zaman saya enggak ada seperti itu," tuturnya

Pada kesempatan sama, Rektor Untar Prof Agustinus Purna Irawan mengungkapkan, mahasiswa paling banyak dan mudah menggunakan media sosial makanya nilai Pancasila harus ditanamkan untuk menghadang radikalisme. Diharapkan 10-15 tahun ke depan nilai Pancasila itu tetap ada.

"Mahasiswa bisa mengeksplorasikan diri tapi ada norma-norma kemahasiswaan yang harus ditaati. Untar adalah perguruan tinggi yang dibangun berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Kampus ini juga menjadi cerminan Indonesia kecil di mana mahasiswanya berasal dari seluruh provinsi," tandasnya. (esy/jpnn)


Pangdam Jaya Mayjen TNI Jori Suprianto meminta kampus dibersihkan dari radikalisme dan pemahaman-pemahaman antitoleransi.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News