Panggung Busana Santun Indonesia Telah Mengakui Model Difabel
Tonton video cuplikan dari pagelaran 'Dream and Design for Disabilities' disini.
Industri fesyen seharusnya untuk semua kalangan
Photo: Lewat peragaan busana ini, fesyen ingin dikesankan jauh dari kata eksklusif. (Supplied)
JMFW juga bermitra dengan Asian Para Games, yang menampilkan atlet-atlet disabilitas sebagai model. Pihak penyelenggara juga memberdayakan komunitas difabel.
"Saya dapat info, ada komunitas penjahit bisu tuli di Jakarta Utara, jumlahnya 20 orang. Mereka ini susah dapat pekerjaan karena keterbatasan mereka."
"Akhirnya saya bilang 'kenapa nggak kita pakai saja?'. Ternyata mitra kami (Asian Para Games) ingin memperluas idenya dengan melibatkan anggota komunitas mereka (atlet-atlet Para Games) untuk menjadi model," tutur Franka.
Ide Franka dan kawan-kawan kemudian langsung ditanggapi sangat baik oleh komunitas difabel di negara lain, seperti Jerman dan komunitas warga keterbelakangan mental di Turki.
Pagelaran JMFW dengan menampilkan model difabel menjadi bukti bahwa semua kalangan seharusnya bisa diterima dalam industri fesyen.
"Pandangan saya soal dunia fashion berubah sebagian setelah acara kemarin. Ternyata fashion pada dasarnya bisa diakses oleh siapapun," kata Laura.
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka