Pangkolinlamil: OMSP Sesuai Amanat UU TNI

Pangkolinlamil: OMSP Sesuai Amanat UU TNI
KRI Banda Aceh 593, kapal perang jenis Landing Platform Dock yang berada dibawah jajaran Kolinlamil. FOTO: DOK.Kolinlamil

jpnn.com - JAKARTA – Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Laksamana Muda TNI Aan Kurnia mengatakan salah satu jajaran kapal perangnya mendukung Ekspedisi Bhakti Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) 2016. Dukungan TNI AL tersebut sesuai amanat Undang-Undang tentang TNI yakni operasi militer selain perang (OMSP).

“Dalam menjalankan tugasnya sebagai Kotama (Komando Utama) Operasi, Kolinlamil melakukan operasi angkutan laut TNI, baik dalam operasi militer perang (OMP) maupun operasi Militer Selain Peran (OMSP) serta bantuan operasi lainnya sesuai dengan kebijakan Panglima TNI,”  ujar Panglima Kolinlamil pada upacara pemberangkatan Ekspedisi Bhakti PMK 2016 dari dermaga JICT Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (30/4).

Sedangkan sebagai Kotama pembinaan, Kolinlamil merupakan pembina tunggal Angkutan Laut TNI, membina kemampuan sistem angkutan laut militer, membina potensi angkutan laut nasional guna kepentingan pertahanan dan keamanan negara di laut dan membina kesiapan operasional.

Untuk diketahui, KRI Banda Aceh-593 yang merupakan kapal perang di jajaran Kolinlamil kembali melaksanakan kegiatan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dengan mendukung Ekspedisi Bhakti Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) 2016. Ekspedisi Bhakti PMK 2016 yang diberangkatkan melalui dermaga JICT Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (30/4) dilepas  Seskemenko PMK Y.B. Satya Sananugraha.

Dalam ekspedisi ini, TNI AL mendukung untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang tinggal di pulau-pulau terpencil dengan menggunakan Kapal Perang RI. Hal ini mengingat lokasi yang menjadi sasaran sulit dijangkau dengan transportasi darat maupun udara.

Sebanyak 38 instansi mendukung ekspedisi ini, baik instansi pemerintah maupun swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat, TNI, perbankan serta Perguruan Tinggi dengan jumlah total anggota mencapai 200 orang.

Ekspedisi ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan kebersamaan masyarakat di pulau-pulau terpencil di wilayah Indonesia yang akan berlangsung mulai 30 April hingga 29 Mei mendatang.

Rute ekspedisi akan melintasi empat pulau di kawasan Indonesia Timur, yakni Bajo Pulo (Nusa Tenggara Barat), Wetar (Maluku Barat Daya), Saumlaki (Maluku Tenggara Barat), dan Kaimana (Papua) dengan total jarak tempuh 3.668 km.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News