Panglima TNI Bima Sena, Kapolri Prabu Puntadewa, Jenderal Dudung…

Panglima TNI Bima Sena, Kapolri Prabu Puntadewa, Jenderal Dudung…
Pagelaran wayang orang dengan lakon Pandowo Boyong di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu (15/1) malam. Foto: Humas MPR

“Mereka kemudian harus berperang melawan Kurawa yang jumlahnya jauh lebih besar dan memiliki persenjataan lebih banyak. Namun, berkat kesungguhan yang didasarkan niat baik, Pandawa dapat memenangkan perang," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum FKPPI dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, pagelaran wayang orang ini juga mengandung pesan moral untuk mengajak masyarakat agar lebih memahami, menghayati dan mengamalkan Pancasila.

Bahkan sosok dalam Pandawa Lima pun relevan dengan semangat dan nilai-nilai Pancasila.

"Pagelaran wayang orang ini menjadi salah satu wujud konkret dalam merawat dan mentransformasikan ideologi Pancasila dari rumusan ideal abstrak menjadi praktik kolektif kenegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan.”

“Mengingat Pancasila sebagai sistem nilai dan ideologi negara bukan sekadar bahan untuk dihafal atau dimengerti saja. Melainkan perlu diterima dan dihayati, serta dipraktikkan sebagai kebiasaan. Salah satunya bisa melalui pagelaran seni dan budaya," pungkas Bamsoet. (rls/jpnn)

Pagelaran wayang orang lakon Pandowo Boyong: Laksamana TNI Yudo Margono berperan sebagai tokoh Bima Sena dan Jenderal Listyo Sigit jadi Prabu Puntadewa.


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News