Panglima TNI Langsung Minta Uji di Tank

Panglima TNI Langsung Minta Uji di Tank
CANGGIH DAN MURAH: Dari kiri, Akhiruddin Maddu, Bambang Riyanto, dan Esa Ghanim Fadhallah di Laboratorium Karakterisasi Bahan Fakultas MIPA IPB. Foto: Bayu Putra/Jawa Pos

’’Kami selaku dosen hanya bisa membantu lewat networking,’’ tuturnya.

Tiga bulan lamanya mereka menjelajahi laboratorium sejumlah universitas di Indonesia. Termasuk di ITS dan ITB. Mereka tidak mendapatkan alat uji yang cocok untuk penelitian itu. Bila akhirnya tidak menemukannya juga, mereka berencana membawanya ke laboratorium di luar negeri.

Namun, akhirnya mereka menemukan yang dicari di laboratorium Universitas Indonesia (UI). ’’Awalnya kami tidak sampai kepikiran bahwa UI punya alat uji itu,’’ timpal Esa.

Dia amat girang penelitiannya bisa diuji di lab UI. Hasilnya pun langsung keluar dalam waktu sehari.

Penelitian tersebut menghasilkan prototipe teknologi antiradar. Berkat karya itu, Bambang cs lalu diminta mendaftar untuk melakukan presentasi di TNI. Rupanya, selain tim IPB, sudah ada 266 peneliti lain yang ikut kompetisi yang digagas TNI tersebut.

Tim Bambang mendapat jadwal terakhir untuk presentasi. ’’Karya-karya yang dipresentasikan luar biasa. Kami sempat minder melihatnya,’’ tutur Bambang.

Beberapa hari kemudian, telepon yang mengagetkan itu datang juga. Tim IPB diminta mempresentasikan teknologi antiradar tersebut di hadapan panglima TNI secepatnya.

Antara kaget dan tidak percaya, Bambang tidak langsung mengiyakan permintaan itu. Sebab, timnya butuh persiapan. Akhirnya, setelah mengebut selama seminggu untuk mempersiapkan diri, mereka tampil dengan peralatan plus bahan presentasi karya.

SEPULUH peraih penghargaan HUT Ke-69 TNI berdiri di panggung kehormatan Mabes TNI Cilangkap, 12 Oktober lalu. Mereka merupakan bagian dari upaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News