Panglima TNI Menerapkan Operasi Siaga Tempur di Daerah Rawan Papua, Pengamat Intelijen Sepakat

Panglima TNI Menerapkan Operasi Siaga Tempur di Daerah Rawan Papua, Pengamat Intelijen Sepakat
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono (dua kanan) tiba di Papua, Senin (17/4/2023). (ANTARA/HO-Pusat Penerangan TNI)

Dari insiden itu, Yudo menyampaikan tiga prajurit terkena luka tembak dan seorang luka akibat terjatuh. Empat prajurit yang terluka saat ini telah dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

"Alhamdulillah, kondisi mereka sehat semuanya, masih bisa melihat saya langsung, bilang selamat siang Panglima! berarti masih sadar. Tadi saya jemput di sana dengan Pak Kasad (Jenderal TNI Dudung Abdurachman). Ada juga yang bilang Komando! Artinya, mereka masih sadar. Alhamdulillah, mudah-mudahan mereka bisa sehat kembali dan pulih dari luka yang diderita," ujar Panglima TNI.

Laksamana Yudo tiba di Timika, Papua, Senin (17/4), dan langsung mendengar paparan dari Pangkogabwilhan III, Pangdam XVII/Cendrawasih, Komandan Koopsus TNI, Pangkoarmada III, Danrem 173, dan Danrem 174 terkait situasi di Nduga, Papua.

Di Timika, Yudo didampingi Jenderal Dudung, Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak,  dan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayjen TNI Iwan Setiawan.


Pengamat Intelijen Sepakat

Pengamat intelijen dan pertahanan Ngasiman Djoyonegoro sepakat dengan kebijakan TNI menerapkan siaga tempur pada beberapa daerah di Papua yang dianggap rawan aksi teror KKB.

“Status siaga tempur sudah seharusnya dilakukan oleh TNI mengingat tim gabungan TNI diserang bukan dalam keadaan siaga perang,” ujar Simon, sapaan akrab Ngasiman, dikonfirmasi ANTARA dari Jakarta, Selasa (18/4).

Simon mengatakan bahwa penyerangan KKB terhadap pasukan TNI berlangsung ketika pasukan TNI sedang menyisir daerah Mugi, Nduga, Papua, untuk mencari pilot Susi Air Phillip Mehrtens yang disandera KKB sejak Februari 2023. "Melihat situasi tersebut, penyerangan ini direncanakan oleh KKB. Dalam konteks pertahanan TNI, itu dapat diartikan sebagai ultimatum perang," ungkap Simon.

TNI meningkatkan operasi militer yang mulanya menggunakan soft approach menjadi operasi siaga tempur di beberapa daerah dianggap rawan aksi teror KKB di Papua.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News