Panjang Jimat di Keraton Kanoman, Simbol Cirebon Sejak Ratusan Tahun

Panjang Jimat di Keraton Kanoman, Simbol Cirebon Sejak Ratusan Tahun
Ilustrasi Keraton Kanoman. Foto: wikipedia

Tujuannya itu, tercapai ketika dirinya mendapatkan satu bungkus kecil nasi kuning yang disajikan dalam panjang jimat. "Ya satu kampung kebagian satu bungkus kecil nasi," ucapnya. 

Ada juga Aji (40), warga Cilacap yang mengaku pertama kali datang menghadiri tradisi panjang jimat. "Saya tidak tahu bakal ada acara ini, tujuannya mau silaturahmi saja ke Cirebon," ucapnya.

Humas Keraton Kaprabonan, Pangeran Haerudin Kaprabonan mengatakan adanya tradisi panjang jimat dalam memperingati maulid nabi ini juga sebagai bentuk alkulturasi budaya jawa dan islam. Karena saat itu, para wali berdakwah mensyiarkan agama islam melalui budaya.

Panjang jimat, kata Haerudin, lebih dari itu, memiliki makna yang sangat dalam dan sarat nilai-nilai islam. Panjang jimat ini, artinya sepanjang hidup manusia harus terus mengucapkan kalimat syahadat. "Jimat di sini dalam arti syahadat," ucap Haerudin.

Sementara itu, Sultan Kaprabonan, Pangeran raja Hempi Kaprabonan menjelaskan tradisi leluhur sangat penting dilestarikan. Karena dalam tradisi mengajarkan etika dan moral. Dimana etika dan moral ini menjadi elemen untuk membangun bangsa dan negara di tengah arus globalisasi. (jml)


KANOMAN - Meski hujan besar sempat mengguyur Kota Cirebon, Kamis (24/12) malam, asa warga tak surut untuk hadir dalam tradisi malam pelal atau panjang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News