Pantun Jokowi

Pantun Jokowi
Joko Widodo. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, PANGKALPINANG - Berkunjung ke daerah mayoritas dihuni orang Melayu, Kota Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung, membuat Presiden Joko Widodo harus menyesuaikan diri dengan budaya setempat. Salah satunya dalam hal berpantun.

Hal ini dibuktikan presiden ketujuh RI ketika penyerahan 2.081 sertifikat tanah ke warga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), di GOR Sahabudin, Kota Pangkalpinang, Kamis (14/3).

Tak mau kalah dengan Gubernur Babel Erzaldi Rosman Djohan yang membawakan sejumlah pantun di akhir sambutannya, presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi pun meladeninya.

(Baca Juga: Janda Berusia 55 Tahun Goda Jokowi di Depan Iriana)

Setidaknya ada dua pantun yang disampaikan mantan Wali Kota Solo tersebut di depan rakyat Babel yang menerima sertifikat tanahnya.

"Petik pinang di Tanjung Langka, bawa bijinya ke Pasir Padi, sungguhlah senang ke Pulau Bangka, masyarakatnya santun dan berbudi," kata Jokowi berpantun, diiringi tepuk tangan hadirin.

Tak langsung melanjutkan pantun kedua, mantan Gubernur DKI Jakarta yang berpasangan dengan Basuki T Purnama alias Ahok yang juga putra Belitung, Jokowi sempat bertanya kepada masyarakat yang hadir. "Dilanjutkan tidak," tanya Jokowi.

Pertanyaan itu pun disaut kata lanjut dari para undangan. "Kayu cendana mari susunkan, kayu diikat akar merekat. Sertifikat tanah sudah diserahkan, hak rakyat memang harus diperjuangkan," demikian pantun keduanya yang kembali disambut riuh tepuk tangan.

Jokowi sempat bertanya kepada warga yang hadir, apa perlu dia melanjutkan pantun keduanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News