Para Atlet Wanita Afghanistan Bersedih Hati tak Bisa Berangkat ke Paralimpiade Tokyo

Para Atlet Wanita Afghanistan Bersedih Hati tak Bisa Berangkat ke Paralimpiade Tokyo
Arsip 13 Januari 2020 ketika warga Afghanistan bebas berolahraga di mana dalam foto ini para pemain dalam "rugby salju" di Kabul. Foto: AFP/WAKIL KOHSAR)

Atlet Taekwondo Khudadadi pekan lalu masuk profil atlet laman Paralimpiade (www.paralympic.org) dengan berbicara soal harapannya kepada Paralimpiade ini.

"Saya senang sekali setelah memperoleh kabar saya mendapatkan wild card untuk bertanding dalam Paralimpiade," kata atlet berusia 23 tahun asal Herat itu.

"Ini pertama kalinya seorang atlet wanita mewakili Afghanistan dalam Paralimpiade dan saya senang sekali," kata dia saat itu.

Sadiqi mengatakan para atlet sudah berusaha mengamankan penerbangan, tetapi harga melonjak begitu Taliban menduduki serangkaian kota.

"Mereka benar-benar bersemangat sebelum terjadinya situasi itu. Mereka berlatih di mana pun mereka bisa, di taman dan kebun belakang," kata dia.

Atlet-atlet Afghanistan pertama kali berkompetisi pada Paralimpiade 1996 tapi tak pernah memenangkan medali.

Rohullah Nikpai menjadi peraih medali Olimpiade pertama Afghanistan ketika memenangkan perunggu taekwondo pada Olimpiade Beijing 2008 yang diulangi dalam Olimpiade London 2012.

Sadiqi mengatakan masa depan atlet Afghanistan tampak suram.

Mimpi indahnya para atlet wanita hancur di tengah kacaunya Afghanistan yang diserang Taliban

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News