Para Guru Bersuara di Konferensi Pendidikan Timur Indonesia, Semoga Didengar Pemerintah
Tercetus ide untuk mengajarkan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dengan permainan tradisional engklek.
Dia datang ke lokasi tambang sebelum jam istirahat. Pas jam istirahat diajaklah anak-anak belajar sambil bermain.
"Batunya saya ganti dengan kartu yang ada tulisan bahasa Inggris dan Indonesia dilengkapi gambar," terangnya.
Setelah tiga bulan pendekatan, Inja mulai mendapatkan hasil positif. Orang tua mendukung anak-anaknya bersekolah, meski tetap bekerja di tambang.
Yang membuat Inja terharu, ketika jam istirahat para orang tua yang mendorong anak-anaknya belajar. Mereka juga bisa menentukan materi apa yang harus diajarkan.
"Orang tua bangga karena anak-anaknya bisa berbahasa Inggris. Anak-anaknya juga ikut mengajari orangtuanya," pungkasnya. (esy/jpnn)
Para guru, orang tua, mahasiswa yang menjadi penggerak pendidikan bersuara lantang di Konferensi Pendidikan Timur Indonesia
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad
- Buwas Curiga, Penghapusan Pramuka dari Ekskul jadi Upaya Melemahkan Indonesia
- Kemendikbudristek & Go Study China Berkolaborasi, Dirjen Kiki: Harus Saling Mendukung
- 5 Berita Terpopuler: PPPK Tak Perlu Khawatir, Wakil Rakyat Punya Solusi soal Penempatan Guru, Pertama dalam Sejarah
- Kemendikbudristek Siap Suguhkan Konser Musikal 'Memeluk Mimpi-Mimpi'
- 8 Siswa Fatih & TNA Bilingual School Melaju ke OSN Provinsi
- Guru Honorer Negeri Minta Diprioritaskan di Seleksi PPPK 2024, Jangan Benturkan dengan P1 Swasta