Para Karyawan Dirumahkan, Semua Sopir Pulang Kampung, Sungguh Pedih

Para Karyawan Dirumahkan, Semua Sopir Pulang Kampung, Sungguh Pedih
Situasi lengang Terminal Kalideres Jakarta, Jumat (24/4/2020). Foto: ANTARA/Devi Nindy

“Kami harapkan dari pemerintah, karyawan kami menerima BLT. Pengusaha juga mendapatkan fasilitas. Dari kita sudah mendaftar ke kepolisian tapi dananya belum cair,” katanya.

Dalam kesempatan sama, Direktur PO Putra Jaya Vicky Hosea mengatakan sejak pertengahan Maret, operasional sudah terdampak di Makassar, mulai dari turun 50 persen, 80 persen hingga setelah adanya PM 25/2020 menjadi 90 persen.

“Sekarang tinggal sisa 10 PO yang beroperasi,” katanya.

Vicky menyebutkan jumlah PO di Makassar sendiri hanya 30 hingga 40 PO dengan mengoperasikan bus sebanyak 300 unit.

“Di Makassar dua minggu lalu memang ada pendataan dari Satlantas Polres mendata nama-nama kru yang akan diberikan BLT. Tapi setelah diberikan sampai saat ini belum ada feedback apakah ini akan dicairkan atau bagaimana,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Direktur PO NPM Angga Vircansa Chairul yang mengatakan penghentian operasional bus karena COVID-19 ini berdampak langsung pada 200 kepala keluarga.

“Kami memiliki 133 pengemudi, kru sebanyak 70 orang, artinya ada 200 lebih kepala keluarga yang terdampak langsung,” katanya.

Angga juga mengeluhkan BLT dari kepolisian di mana belum adanya pencairan dan kuota terbatas.

Pelarangan mudik untuk menekan wabah virus corona COVID-19 berdampak serius di semua sektor usaha, termasuk usaha angkutan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News