Para Musisi Muda Aceh Pilih Nyaleg Lewat PDIP, Nih Alasannya

Para Musisi Muda Aceh Pilih Nyaleg Lewat PDIP, Nih Alasannya
Bendera PDIP. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com, BANDA ACEH - PDI Perjuangan meluaskan upayanya dalam mengusung para bakal calon anggota legislatif (caleg) untuk Pemilu 2019. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu mengakomodasi berbagai kalangan yang hendak menyuarakan aspirasi rakyat melalui parlemen.

Sebagai contoh di Nangroe Aceh Darussalam (NAD), PDIP mengusung musisi lokal sebagai bacaleg untuk DPRD Kota Banda Aceh. Ada lima musisi di Aceh yang masuk dalam bacaleg PDIP untuk DPRD di kota berjuluk Serambi Mekah itu, yakni Muhammad Juanda, Teuku Mahfud, Teuku Maksum Hafis, Hendra Irawan dan Gading Hamonangan Hasibuan.

Juanda merupakan gitaris grup band Push in Here. Pria yang berprofesi sebagai guru les gitar itu maju sebagai bacaleg PDIP dari daerah pemilihan (dapil) Banda Aceh I.

Sedangkan Mahfud Merupakan instruktur musik. Dia bersama Gading Hamonangan maju sebagai bacaleg PDIP dari dapil Banda Aceh II.

Adapun Teuku Maksum Hafis merupakan gitaris sekaligus vokalis band Ain’t No Fun. Pemuda berlatar belakang arsitek itu maju dari dapil Banda Aceh III.

Para Musisi Muda Aceh Pilih Nyaleg Lewat PDIP, Nih Alasannya
Para musisi di NAD yang menjadi bacaleg PDIP untuk DPRD Kota Banda Aceh. Foto: istimewa for JPNN

Sedangkan Hendra maju dari dapil Banda Aceh IV. Dia sebelumnya dikenal sebagai basis grup band Green Jello dan Es Buah.

Gading Hamonangan yang juga ketua PDIP Kota Banda Aceh mengatakan, langkah partainya mengusung para musisi sebagai caleg sebagai ikhtiar untuk memperjuangkan industri kreatif dan pendidikan bagi generasi muda. Menurutnya, kepentingan generasi milenial tak bisa dikesampingkan.

PDI Perjuangan Kota Banda Aceh mengusung musisi lokal sebagai bakal calon anggota legislatif (bacaleg) untuk DPRD setempat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News