Para Pangeran

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Para Pangeran
Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming Raka. Foto: Romensy Augustino/JPNN.com

Berbagai konsesi dan monopoli diberikan kepada kroni yang mempunyai hubungan dengan bisnis keluarga.

Tommy, si bungsu laki-laki, adalah anak kesayangan Soeharto. Ia sangat disayang dan dimanja. Dialah Sang Pangeran Cendana yang digadang-gadang akan bisa meneruskan takhta sang ayah.

Namun, petualangan bisnis Sang Pangeran yang tidak terkontrol akhirnya menjadi salah satu faktor yang menjungkalkan kekuasan sang bapak.

Kelemahan Soeharto terletak pada anak-anaknya. Anak-anak Soeharto justru menjadi ‘’pengapesan’’ atau titik lemah yang bisa mematikan. Seperti tungkai Achilles, Soeharto yang sakti mandraguna punya pengapesan pada tungkainya. Itulah anak-anak Soeharto.

Ketika tungkai itu dibidik, ambruklah dia.

Orang Jawa punya pepatah ‘’wingko katon kencana’’, kue jenang yang berwarna cokelat akan terlihat seperti emas di mata orang tua. Seberapa buruk pun tingkah polah anak, orang tua akan menganggapnya baik.

Seberapa buruk tampilan sang anak, orang tua akan melihatnya 'cakep' dan bagus.

Itulah yang membawa konsekuensi buruk kepada orang tua yang tidak menyadari jebakan itu. orang Jawa juga mengenal pepatah ‘’anak polah bapak kepradah’’, karena anak bertingkah maka bapak yang menanggung risikonya.

Di era Jokowi kisah-kisah para pangeran mulai muncul lagi. Skalanya mungkin tidak sama dengan era Soeharto

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News