Para Perempuan yang Meraung-raung di Atas Lahan KEK Mandalika

Tangisan dan jeritan para pengeklaim itu juga tak meredakan suara mesin alat berat yang menderu dioperasikan.
Roda besi eksavator dan bulldozer terus bergiling-giling di atas lahan warga. Bucket alat berat dengan menggerayangi tanah di dekat rumah warga.
Hanya berselang beberapa menit saja, gundukan-gundukan tanah itu sudah rata dengan alat berat.
Para pengeklaim tak bisa berbuat banyak. Mereka hanya meraung melihat lahan mereka digusur di depan mata.
Melihat ratapan tangis keluarganya, Sibawaih sangat menyesalkan kejadian itu.
Dalam penilaiannya, aparat telah sewenang-wenang mengeksekusi lahan mereka.
Aparat mengeksekusi lahan yang salah, karena bukan lahan mereka yang seharusnya dieksekusi.
"Kami tetap menghormati proses hukum, tetapi mereka salah eksekusi lahan," kata Sibawaih.
Konon Februari nanti pihak Dorna selaku penyelenggara MotoGP akan datang ke KEK Mandalika.
- Tes MotoGP Spanyol: Marquez Pertama, tetapi Yamaha Jadi Perhatian Utama
- Klasemen MotoGP 2025 dan Jadwal Balapan di Prancis
- MotoGP 2025: Perasaan Marc Marquez Melihat Posisinya Direbut Alex Marquez
- MotoGP Spanyol 2025: Hari Bersejarah Bagi 2 Pembalap
- Klasemen MotoGP 2025 & Komentar Marc Marquez soal Quartararo
- 2 Menit di Depan Marc Marquez Serasa 2 Tahun Buat Quartararo