Para Sinden Menangis Setelah Pesan Ki Seno Nugroho Terlaksana, Apa Itu?

Para Sinden Menangis Setelah Pesan Ki Seno Nugroho Terlaksana, Apa Itu?
Foto: diambil dari radarjogja

jpnn.com, BANTUL - Tangis para pengrawit dan sinden pecah saat jenazah Ki Seno Nugroho diberangkatkan ke makam Semaki Umbulharjo, Jogja, Rabu (4/11) siang.

Sebelum proses keberangkatan sang dalang wayang kulit nan fenomenal itu, para pengrawit dan sinden memainkan Gending Ladran Gajah Seno.

Sesuai permintaan Ki Seno, apabila meninggal pengin diantar dengan gending Jawa itu ke tempat peristirahatan terakhir.

Gending mulai dimainkan saat prosesi pemberangkatan jenazah. Suara gamelan berpadu dengan suara sinden yang tergabung dalam Margo Laras.

Sesaat usai pemberangkatan jenazah, gending berhenti berkumandang berganti suara tangis.

"Tentang iringan gending, baru tahu dari teman-teman di Margo Laras. Cerita dua tiga tahun lalu saat gending bunyi, Ki Seno kirim pesan ke grup. 'Kalau saya meninggal tolong diiringi dengan gending ini'. Namun, saat itu tidak terpikirkan karena mendoakan agar tidak kejadian seperti itu,” kata komposer Gending Ladran Gajah Seno, Joko Porong ditemui di kediaman rumah duka Dusun Gayam, Argosari, Sedayu Bantul, Rabu (4/11) pagi.

Gending Ladran Gajah Seno sendiri tercipta tiga tahun lalu.

Gending ini awalnya menjadi pengiring saat Ki Seno Nugroho istirahat di tengah mendalang.

Gending ini awalnya menjadi pengiring saat Ki Seno Nugroho istirahat di tengah mendalang. Sekarang..

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News