Para Tokoh Khmer Merah Janji Kooperatif

Para Tokoh Khmer Merah Janji Kooperatif
Para Tokoh Khmer Merah Janji Kooperatif
Dalam dua buku soal genosida Kamboja yang terbit pasca 1998, Samphan juga membantah keterlibatannya. Begitu juga dalam serangkaian wawancara dengan media sejak dia menyerahkan diri pada pemerintahan Perdana Menteri (PM) Hun Sen pada 1998. Secara lisan maupun tertulis, dia menegaskan tidak bertanggung jawab terhadap kematian lebih dari 1,7 juta warga sipil Kamboja kala itu.

Samphan juga mengaku tak tahu-menahu soal rencana pembantaian masal tersebut saat masih menjabat sebagai kepala pemerintahan (perdana menteri). Karena itu, dia membantah seluruh tuduhan terhadap dirinya. Sebagian besar korban tewas di tangan pasukan Pol Pot. Sebagian lainnya kehilangan nyawa karena penyakit, kelelahan, dan kelaparan saat ditahan Khmer Merah.

Namun, para pakar dan rakyat Kamboja tidak percaya begitu saja pada pengakuan Samphan. Meskipun dikenal sebagai figur pemimpin yang sopan dan ramah, dia diyakini terlibat dalam skenario keji Pol Pot. "Khieu Samphan ikut meyakinkan para politisi rendahan untuk mengeksekusi para korban," kata seorang pejabat pengadilan, mengutip berkas dakwaan.

Selain Samphan, pengadilan khusus bentukan PBB itu juga menyidangkan tiga terdakwa Khmer Merah lainnya. Yakni, Nuon Chea, 84; Ieng Sary, 85; dan Ieng Thirith, 79. Dua terdakwa terakhir adalah pasangan suami istri yang kala itu menjabat sebagai menteri luar negeri dan menteri sosial. Sedangkan Chea adalah tangan kanan Pol Pot yang dijuluki "Kakak Nomor Dua". (hep/dwi/ito/jpnn)

PHNOM PENH - Sidang pengadilan kejahatan empat mantan tokoh Khmer Merah memasuki hari ke-4. Kemarin (30/6) Khieu Samphan, kepala negara Kamboja pada


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News