Pariwisata Australia Alami Krisis Gegara Turis Tiongkok Dilarang Datang


Tidak jauh dari itu, di kawasan tepi pantai Apollo Bay, kesulitan ekonomi juga mulai dirasakan.
Bis kecil yang membawa turis masih banyak yang datang, namun bis-bis besar berkurang, dari biasanya 20 per hari menjadi sekitar 3 saja.
"Saya hanya bisa berdoa ini tidak berlangsung terlalu lama dan kami segera bisa menyambut kedatangan turis dari Tiongkok." kata pemilik toko roti Apollo Bay Bakery Sally Cannon.
Turis asal Tiongkok secara nasional menyumbang 25 persen bagi perekonomian Australia, sementara di Victoria, porsinya lebih tinggi yaitu 39 persen, dengan pengeluaran mereka keseluruhan setahunnya adalah lebih dari Rp 34 T.
Felicia Mariani mengatakan turis dari Tiongkok adalah pasar terbesar bagi Victoria, lebih besar dari sembilan pasar internasional lain digabungkan jadi satu.
"Kita memiliki banyak operator yang khusus mengkonsentrasikan diri ke pasar Tiongkok, dimana 50-60 persen bisnis mereka dari pasar Tiongkok." kata bos VTIC tersebut.
"Banyak bisnis yang mungkin tidak akan bertahan. Bahkan yang sudah lama pun mengalami kesulitan."
Bulan Februari sebagai bulan terakhir musim panas di Australia adalah musim paling bagus bagi pariwisata di negara bagian Victoria, namun tidaklah tahun 2020 ini
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025