Parlemen Inggris Dukung Pembentukan Negara Palestina

Parlemen Inggris Dukung Pembentukan Negara Palestina
DUKUNG PALESTINA: Pejalan kaki yang berpayung dengan motif bendera Inggris lewat di antara massa pro-Palestina yang berunjuk rasa di luar gedung parlemen London Senin (13/10). Foto: Reuters/Luke MacGregor

jpnn.com - LONDON – House of Commons alias majelis rendah Inggris mendukung pembentukan negara Palestina. Itu merupakan hasil pemungutan suara pada Senin siang waktu setempat (13/10). Meski demikian, voting tersebut sama sekali tidak mengubah kebijakan pemerintahan Perdana Menteri (PM) David Cameron tentang Palestina.

Selasa (14/10) media memberitakan bahwa kurang dari separo anggota House of Commons terlibat dalam pemungutan suara itu. Di antara total 650 anggota majelis rendah, hanya 286 legislator yang memberikan suara mereka Senin lalu.

Sebanyak 274 legislator mendukung negara Palestina dan 12 lainnya tidak. Sementara itu, 364 sisanya memilih tidak terlibat dalam voting kontroversial tersebut. ’’Hasil pemungutan suara ini sama sekali tidak akan mengubah kebijakan pemerintah,’’ kata salah seorang pejabat London.

Cameron pun, menurut dia, memilih abstain. Pemimpin 48 tahun itu tidak mau terseret ke dalam konflik kepentingan antara pemerintah dan oposisi. Sebab, Partai Buruh lah yang menggulirkan pemungutan suara tentang negara Palestina tersebut.

Melalui pemungutan suara itu, parlemen Inggris berusaha mengajukan mosi kepada pemerintah agar bersedia mengakui keberadaan Palestina sebagai negara. Itu adalah sebuah usul yang bertentangan dengan Deklarasi Balfour pada 1917. Dalam deklarasi tersebut, Inggris menegaskan dukungannya terhadap rencana pengadaan tempat bagi kaum Yahudi di Palestina. Israel kemudian lahir pada 1948.

Kemarin Duta Besar Inggris untuk Israel, Matthew Gould, angkat bicara. Menurut dia, hasil voting yang tidak akan mengubah kebijakan pemerintah itu tetap merupakan sesuatu yang penting.

’’Ini merefleksikan perubahan sentimen publik Inggris terhadap Israel. Keputusan ini signifikan,’’ ujarnya. Apalagi Israel baru saja terlibat konflik terbuka dengan Palestina di Jalur Gaza.

Pertempuran 50 hari tersebut, menurut Gould, melahirkan sentimen negatif terhadap Israel yang jauh lebih unggul dari sisi senjata dan keterampilan militer ketimbang Hamas. ’’Meski hanya simbolis, Israel tetap harus mempertimbangkan hasil voting ini,’’ tuturnya. Sebab, sikap parlemen Inggris itu akan berkontribusi besar pada pembentukan opini masyarakat internasional terhadap Israel.

LONDON – House of Commons alias majelis rendah Inggris mendukung pembentukan negara Palestina. Itu merupakan hasil pemungutan suara pada Senin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News