Puncak HPSN di Labuan Bajo:

Partisipasi Masyarakat Makin Tinggi Dalam Agenda-agenda Peduli Sampah

Partisipasi Masyarakat Makin Tinggi Dalam Agenda-agenda Peduli Sampah
Menteri LHK Siti Nurbaya bersama Menko Kemaritiman dan Investasi pada saat meresmikan Puncak Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di Pantai Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Jumat (6/3). Foto: Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH), Siti Nurbaya Bakar mengatakan dukungan partisipasi publik yang tinggi ditandai dengan makin meningkatnya kelompok masyarakat terlibat dalam agenda-agenda Hari Peduli Sampah. Bila pada tahun 2015 yang terlibat hanya 1.100 kelompok di 18 kabupaten/kota, maka pada tahun 2019 telah mencapai 5.440 komunitas yang melibatkan 9,5 juta masyarakat di 186 Kabupaten/kota.

Keterlibatan perempuan juga meningkat di 1.172 Bank Sampah pada 2014 menjadi 8.036 Bank Sampah di tahun 2019. Saat ini sudah ada 21 Propinsi dan 353 Kabupaten/Kota yang telah menetapkan dokumen Kebijakan dan Strategi Daerah (JAKSTRADA).

"Saya menyampaikan penghargaan tinggi dan rasa terima kasih atas antusiasme masyarakat bergerak dan berkolaborasi membangun pengelolaan sampah yang lebih baik," kata Menteri LHK  Siti Nurbaya ketika memberi sambutan pada Puncak Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di Pantai Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Jumat (6/3).

Lebih lanjut, Menteri Siti mengatakan selain itu 32 Pemda juga telah menerbitkan kebijakan pembatasan sampah, khususnya sampah plastik sekali pakai, hal ini secara signifikan juga mendorong perubahan perilaku masyarakat, khususnya kalangan millenial serta juga para produsen.

Hadir dalam Puncak Peringatan HPSN yang diikuti 10.000 peserta ini, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Wakil Gubernur NTT Josep Nae Soi, penyanyi balada dan aktivis lingkungan, Oppie Andarista, dan anak-anak Sekolah luar Biasa (SLB).

Puncak HPSN 2020 di Labuan Bajo juga diramaikan dengan aksi tiga pelajar SDN Dinoyo 3 Malang membawakan Tari Lampah. Acara makin semarak saat 60 anak-anak SD Labuan Bajo ikut membawakan Tari yang terpilih sebagai juara tingkat Nasional ini. Tari Lampah merupakan perpaduan seni tari, ludruk, dan penyuluhan. Dengan menggunakan kode warna hijau, kuning dan biru, mereka mensosialisasikan pentingnya kesadaran memilah sampah.

Menko Lhut Panjaitan mengatakan, khusus di Labuan Bajo, pemerintah membangun fasilitas pengelolaan berupa TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) atau Pusat Daur Ulang Pengelolaan Sampah (PDU). Melengkapi sarana ini juga diberikan motor sampah sebanyak 8 unit dan 60 unit tempat sampah tematik.

KLHK juga melakukan langkah detasering bantuan pembinaan kepada Pemda Kabupaten Manggarai Barat, melalui pendampingan penyusunan Jakstrada, edukasi pengelolaan sampah melalui PDU dan Bank sampah, pemberian 40.000 bibit tanaman dan aksi bersih pungut sampah di pantai dan laut.

Gerakan Nasional Pilah Sampah dari Rumah telah dilaksanakan di beberapa kota besar, seperti DKI Jakarta, Kota Bitung Sulawesi Utara, Kota Mataram Nusa Tenggara Barat dan Kota Semarang Jawa Tengah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News