Pasar Ketakutan, Harga Emas Dunia Melonjak
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan khawatir tentang meningkatnya jumlah kasus tanpa kaitan yang jelas dengan China.
Investor memandang emas dan aset lain seperti obligasi pemerintah dan dolar AS sebagai tempat berlindung yang aman selama masa tertekan.
Pembalikan kurva antara imbal hasil obligasi AS 3-bulan dan 10-tahun semakin dalam, dalam apa yang para ekonom lihat sebagai sinyal resesi. Imbal hasil acuan obligasi 10-tahun AS turun ke tingkat terendah sejak Juli 2016.
Ketakutan investor terhadap wabah virus memicu aksi jual luas di pasar ekuitas. Dow Jones industrial turun lebih dari 800 poin, di bawah rata-rata pergerakan 100 hari untuk pertama kalinya sejak Oktober.
Di Eropa, pasar mengalami penurunan harian terbesar sejak pertengahan 2016.
Dukungan tambahan datang dari indeks dolar AS. Ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, indeks dolar mundur 0,12 persen menjadi 99,14 sebelum penyelesaian transaksi emas.
“Kenaikan harga emas disertai oleh arus masuk ETF (Exchange Traded Fund) -- reksa dana yang diperdagangkan di bursa efek -- lebih lanjut. Investor keuangan spekulatif juga telah meningkatkan taruhan mereka pada kenaikan harga emas secara signifikan,” kata analis Commerzbank dalam sebuah catatan.
"Namun, ini juga berarti bahwa kenaikan harga emas berada di tanah yang goyah, sehingga penurunan dapat diperkirakan jika terjadi aksi ambil untung."
Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, terus melonjak imbas ketakutan pasar terhadap situasi ekonomi global.
- Harga Emas Antam Naik Hari Ini, Jadi Sebegini Per Gram
- Harga Emas Antam Turun Lagi, jadi Rp 1,308 Juta Per Gram
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Jadi Rp 1,318 Juta Per Gram
- Harga Emas Antam Hari Ini Turun Lagi, Jadi Sebegini Per Gram
- Harga Emas Antam Turun Hari Ini, Jadi Sebegini Per Gram
- Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 9 Ribu Per Gram, Jadi Sebegini