Pasar Properti Australia Melambat, Muncul Fenomena 'Apartemen Hantu'

Pasar Properti Australia Melambat, Muncul Fenomena 'Apartemen Hantu'
Pasar Properti Australia Melambat, Muncul Fenomena 'Apartemen Hantu'
Pasar Properti Australia Melambat, Muncul Fenomena 'Apartemen Hantu' Photo: Apartemen dengan dua kamar tidur di pinggiran Kota Sydney kini dijual hingga sekitar Rp 9 miliar per unit. (ABC News: Nick Sas)

Dia menambahkan, kondisi lesu ini juga lebih diperparah lagi dengan kurangnya penyewa apartemen-apartemen tersebut.

"Semua faktor ini memunculkan gedung-gedung apartemen kosong," jelas Dr Wilson.

CEO SQM Research Louis Christopher secara terpisah menjelaskan faktor lain yang mendorong terciptanya fenomena "apartemen hantu" yaitu tindakan investor asing membeli properti untuk disimpan saja, menunggu harga naik lalu melepasnya.

"Seperti membeli sebatang emas," katanya. "Mereka membeli lalu menyimpannya."

Menurut Christopher beberapa investor memang lebih suka membiarkan propertinya kosong sehingga lebih mudah menjualnya kembali ketika kondisi pasar berubah.

Pemerintah sebenarnya telah berusaha mengatasi situasi ini. Pada Desember 2017, Pemerintah Federal mulai mengenakan pajak atas apartemen milik asing yang dibiarkan kosong atau hanya disewa kurang dari enam bulan dalam setahun.

Namun, aturan ini hanya berlaku bagi properti yang dibeli setelah Mei 2017 ketika booming properti di Sydney sudah lewat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News