Pasar Terapung Kalsel, Riwayat Dahulu dan Kini

Pasar Terapung Kalsel, Riwayat Dahulu dan Kini
Potret Pasar Terapung di Kalimantan Selatan. Foto: KITLV Leiden University.

Namun, situasi mulai berubah begitu pandemi Covid-19 datang.

Warga Kelurahan Pangeran, Banjarmasin, itu mengatakan jumlah pengunjung pasar terapung jauh berkurang karena ada pembatasan aktivitas, termasuk larangan berwisata. 

Pahrul pun harus berjualan ke darat untuk menghidupi keluarganya. Menggunakan gerobak, dia menjual buah yang tidak selalu habis.  

Efek pandemi Covid-19 terhadap Pasar Terapung Muara Kuin masih terasa sampai sekarang. “Lebih sunyi,” ucap Pahrul.

Seiring pagebluk yang mulai mereda, kegiatan wisata di Pasar Terapung Muara Kuin pun digelar lagi. “Jadi, kami begemetan (pelan-pelan) mulai jualan," katanya. 

Pahrul pun berharap pemerintah bisa terus memperhatikan kondisi pasar terapung yang asli, seperti Muara Kuin dan Lok Baintan. 

"Soalnya bantuan itu rasa-rasanya belum ada. Bila pemerintah datang untuk kunjungan wisata, itu pun bukan bantuan, tetapi cuma memborong banyak barang dagangan kami," kata dia. (mcr37/jpnn)

Pasar Terapung merupakan salah satu ikon budaya serta pariwisata di Kalsel yang masih ada hingga saat ini. Begini riwayatnya dahulu dan kondisinya kini.


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Donny

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News