Pasar Terapung Kalsel, Riwayat Dahulu dan Kini

Pasar Terapung Kalsel, Riwayat Dahulu dan Kini
Potret Pasar Terapung di Kalimantan Selatan. Foto: KITLV Leiden University.

Saban akhir pekan, Pemkot Banjarmasin menggelar kegiatan di pasar yang mengapung di Sungai Martapura itu. 

Sebagian besar pedagang di Pasar Terapung Siring Tendean berasal dari Lok Baintan dan sekitarnya.  

Namun, keberadaan pasar terapung di jantung Kota Banjarmasin itu tak mengalahkan eksistensi Muara Kuin. 

Seorang pedagang buah di Pasar Terapung Muara Kuin, Pahrul, mengatakan tempatnya berjualan begitu kondang pada pertengahan 1990-an hingga awal 2000.

Hal itu disebabkan terangkatnya nama ‘pasar terapung’ oleh salah satu stasiun televisi swasta.

Saat itu, RCTI menjadikan Pasar Terapung Kuin sebagai lokasi pembuatan iklan pembuka acara. Bintang iklan ‘RCTI Oke’ itu adalah seorang pedagang di Pasar Terapung Kuin bernama Noor Parida.

Pahrul pun ikut menikmati ketenaran pasar terapung pada awal Milenium.

“Kami dagang buah saja bisa (meraup) sampai Rp 300 ribu sehari, apalagi kalau sudah Sabtu dan Minggu," kata Pahrul. 

Pasar Terapung merupakan salah satu ikon budaya serta pariwisata di Kalsel yang masih ada hingga saat ini. Begini riwayatnya dahulu dan kondisinya kini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News