Pasca Legalkan Aborsi, Queensland Berencana Legalkan Industri Seks Komersial

Pasca Legalkan Aborsi, Queensland Berencana Legalkan Industri Seks Komersial
Pasca Legalkan Aborsi, Queensland Berencana Legalkan Industri Seks Komersial

Direktur Respect, Elena Jeffreys mengatakan hukum yang berlaku di Queensland saat ini tidak kondusif bagi pekerja seks yang melaporkan kejahatan dan kondisi itu menempatkan mereka dalam posisi yang sulit.

"Dua wanita yang mengajukan keluhan ini bertekad agar pria ini tidak lolos dari jerat hukum sehingga tidak bisa merugikan lebih banyak pekerja seks," kata Jeffrey.

"Kami tahu bahwa dia telah menipu setidaknya lima pekerja seks komersial lainnya di Queensland selama periode yang sama."

Kedua wanita yang melaporkan kasus ini ke pengadilan sudah berusia dewasa, berpengalaman dalam berurusan dengan polisi dan tahu risiko mengambil tindakan, kata Jeffrey.

"Pekerja seks yang melaporkan kejahatan memiliki pengalaman buruk di Queensland dari hanya diminta pergi hingga akhirnya mereka yang justru ditangkap polisi."

Meskipun kasus penipuan ini adalah bentuk kemenangan, dan melihat perempuan diperlakukan dengan hormat oleh polisi dan pengadilan, ini menyoroti perlunya mendekriminalisasi industri pekerja seks, kata Jeffrey.

Dia mengatakan selama persidangan kasus ini di pengadilan, setidaknya setengah lusin pekerja seks yang menjadi korban kejahatan mencoba membuat laporan tetapi malah tidak dipedulikan atau diancam dengan penangkapan.

Hukum berdampak pada keamanan

Meskipun tidak ilegal untuk bekerja di rumah bordil berlisensi atau menjadi operator tunggal, ada ketentuan dalam undang-undang yang berdampak pada bagaimana seseorang beroperasi dalam industri seks komersil.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News