Pasien Rawat Inap dari Ekonomi Rendah Diprediksi Naik 71 Persen

Pasien Rawat Inap dari Ekonomi Rendah Diprediksi Naik 71 Persen
Web Binar pencrgahan TEV yang diselenggarakan Sanofi. Foto: Dok Sanofi

TEV atau venous thromboembolism merupakan kondisi medis yang menyebabkan pembentukan gumpalan darah yang diakibatkan oleh minimnya aktivitas fisik, riwayat operasi, atau penyakit seperti diabetes, kanker, hingga stroke.

TEV adalah salah satu penyebab cedera dan kematian pasien yang dapat dicegah, namun kadang tidak terdiagnosis.

Sanofi Indonesia selaku perusahaan farmasi berkomitmen untuk memastikan penyediaan obat-obatan yang aman sehingga dapat menjamin keselamatan pasien, salah satunya pasien dengan indikasi TEV

“Sanofi melakukan aktivtas farmakovigilans (pemantauuan keamanan obat) dari tahap pengembangan hingga dipasarkan," kata dr Ratna.

Sanofi pun terus berupaya mengumpulkan dan menganalisis data untuk dapat menentukan tindakan manajemen risiko yang tepat sehingga pasien mendapatkan manfaat yang lebih besar.

"Kami mendukung BPOM agar semua pihak menyadari akan pentingnya pelaporan KTD (Kejadian Tidak Diinginkan) sehingga kami dapat terus melakukan evaluasi terhadap keamanan produk kami," beber dr. Ratna.

Ketua Umum Perhimpunan Hematologi dan Transfusi Darah Indonesia (PHDTI) Dr. dr. Tubagus Djumhana Atmakusuma, Sp.PD-KHOM menekankan pentingnya peran tenaga kesehatan (nakes) dalam pencegahan TEV.

Sebab, kejadian tromboemboli vena secara angka masih cukup tinggi di Indonesia. Pengetahuan tenaga dan keluarga pasien menjadi faktor utama untuk mengindentifikasi keadaan ini.

Salah satu solusi yang efektif adalah memastikan tenaga kesehatan untuk mengikuti protokol sehingga dapat melakukan pencegahan kejadian TEV.

Studi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat UI memprediksi ada potensi kenaikan pasien rawat inap dari masyarakat berstatus ekonomi rendah hingga 71 persen

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News