Pasokan Langka, Harga Daging Sapi Melonjak
jpnn.com - INDRAMAYU – Dampak kelangkaan pasokan sapi lokal di sejumlah daerah, mulai dirasakan di Kota Mangga. Harganya tak kira-kira, sampai menembus angka Rp110 ribu perkilogram. Para pedagang mengeluhkan sulitnya memperoleh pasokan sapi dari wilayah Jawa Tengah. Kondisi inilah yang mengakibatkan harga jual daging sapi lokal tetap tinggi.
Pantauan Radar (Grup JPNN) di pasar daerah Indramayu menunjukkan, daging sapi lokal saat ini dijual dengan kisaran harga Rp100 ribu hingga Rp110 ribu perkilogram. "Saat ini, daging sapi masih dijual dengan harga Rp100 ribu-Rp110 ribu perkilogram. Harga tersebut masih tergolong tinggi, karena hanya turun Rp10 ribu dari harga sebelum Lebaran," katanya kepada Radar.
Sulitnya pasokan sapi ini, membuat para pemilik kios di pasar daging hanya bisa mendapatkan jatah satu ekor sapi untuk setiap kiosnya. Padahal biasanya para pedagang bisa mendatangkan dua ekor sapi potong siap jual.
Mahalnya harga jual daging sapi, juga dirasakan para pembeli. Para pedagang harus rela meluangkan waktunya untuk menjelaskan penyebab kenaikan harga kepada para pembeli yang kerap mengeluh.
Tak jarang pembeli mengurungkan niatnya untuk membeli daging sapi. Atau kalau pun ada, pembeli mengurangi pembeliannya dalam jumlah yang lebih sedikit. Mereka berharap pemerintah pusat segera memberikan solusi untuk mengatasi harga jual daging sapi di pasaran yang harganya masih cukup tinggi itu. (cip)
INDRAMAYU – Dampak kelangkaan pasokan sapi lokal di sejumlah daerah, mulai dirasakan di Kota Mangga. Harganya tak kira-kira, sampai menembus
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Produk Dekorasi Rumah Indonesia Catatkan Transaksi Rp 4,73 Miliar di DG Taiwan 2024
- Dirut Asuransi Jasindo Paparkan Capaian Hasil Kinerja 2023, Wow!
- Kuartal I 2024, Siloam Hospitals Layani Lebih dari 1 Juta Pasien
- Hari Pertama Karya Nyata Festival Vol.6 Pekanbaru, UMKM Pertamina Bukukan Transaksi Rp 1,2 Miliar
- Penjualan 5 Produk Jasindo Meningkat, Asuransi Satelit Mendominasi
- PGN Optimalkan LNG Bantu Kebutuhan Energi Industri untuk Hadapi Risiko Geopolitik