Pastikan Tidak Bubar

SM*SH Hanya Berganti Manajemen

Pastikan Tidak Bubar
SM*SH usai latihan untuk konser 35 tahun berkarya Harvey Malaihollo di Black Studio, Kebayoran Baru, Jakarta, kemarin (23/9). FOTO: Angger Bondan/Jawa Pos
Ramai dibicarakan, desas-desus bubarnya SM*SH dipicu oleh amarah para orang tua anggota. Mereka menganggap manajemen lama, PT Primatama Starsignal, tidak bekerja keras. Namun, beban kerja itu sepenuhnya dipikulkan di pundak anggota. Singkat cerita, manajemen lantas diambil alih oleh para orang tua personel SM*SH.

"Yang jelas, SM*SH enggak bubar. Tidak ada apa-apa di internal kami. Kami juga tidak berantem," tegas Bisma. Dia juga memastikan semua kontrak masih komitmen dijalani. Meski tidak tahu sampai kapan boy band tersebut bakal eksis, mereka sepakat untuk tak cepat-cepat hengkang dari industri musik Indonesia.

SM*SH baru juga hadir dengan logo baru. Namun, Bisma buru-buru mengatakan bahwa perubahan logo dilakukan bukan karena ada masalah tersebut. Dia beralasan, perubahan logo itu disebabkan seluruh personel ingin tampil lebih fresh dan lebih muda, sesuai dengan karakteristik para anggota.

Secara terpisah, Lia Gustantri, pendiri SM*SH, kepada media Jakarta sempat memberikan pernyataan bahwa semua tuduhan yang dialamatkan kepada pihaknya tak benar. Dia mengatakan, SM*SH dia biayai sendiri tanpa bantuan orang tua. Total yang keluar Rp 1 miliar. Namun, hingga kini belum balik modal.

JAKARTA - Kabar tidak sedap datang dari boy band SM*SH. Grup yang berisi tujuh laki-laki itu dikabarkan bubar karena urusan honor yang tidak merata.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News