Pastor Gregorius Soetomo: Kalau Ramadan, Saya Diajak Berbuka Puasa Bersama

Pastor Gregorius Soetomo: Kalau Ramadan, Saya Diajak Berbuka Puasa Bersama
Gregorius Soetomo di kediamannya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Foto: Glandy Burnama/Jawa Pos

Kunjungan dilakukan secara teratur dua minggu sekali. ”Salah satu ponpes yang kami kunjungi adalah Ponpes Ath Thaariq di Garut,” katanya.

Selama berkunjung ke ponpes, Greg akan mengajak frater binaannya untuk menjalin relasi dengan para santri.

Misalnya dengan melakukan sharing dan diskusi mengenai agama masing-masing. Kegiatan ramah tamah pun diikuti agar suasana semakin hangat.

Para frater, menurut Greg, harus punya keterampilan menjalin komunikasi dan relasi dengan golongan agama lain sebelum nanti menjabat serta melayani sebagai pastor. Metode berkunjung ke pesantren itu semacam pelajaran praktik.

Agustus nanti Greg dan sejumlah pastor lain ordo Serikat Jesus akan berkumpul di Trawas, Jawa Timur. Mereka bakal mengadakan acara dialog dan seminar Jesuits Among Muslims.

”Di acara itu nanti akan semakin ditekankan pentingnya peran rohaniwan Jesuit membangun jembatan perdamaian dengan umat Islam,” ujar bungsu di antara enam bersaudara tersebut.

Seusai kegiatan di Trawas, mantan pemimpin redaksi majalah mingguan Katolik Hidup itu akan bersiap-siap menjadi pengajar di Filipina.

Tepatnya di Universitas Ateneo de Manila, universitas yang memiliki afiliasi dengan ordo Serikat Jesus. Di sana, Greg akan kembali mengajarkan pentingnya membangun dialog perdamaian. (*/c11/oki)


Pastor Gregorius Soetomo SJ telah menuntaskan studi S-3 bidang pengkajian Islam di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, akhir Mei lalu, dengan predikat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News