Pastor John Harapkan Kursi Wagub Papua Segera Diisi

Pastor John Harapkan Kursi Wagub Papua Segera Diisi
Kursi jabatan Wakil Gubernur Papua setelah Klemens Tinal meninggal dunia di Jakarta, 21 Mei 2021 lalu, hingga kini masih lowong. Ilustrasi. Foto/ilustrasi: arsip JPNN.com

Albertus menuturkan dari hasil survei juga ditemukan bahwa sosok wakil gubernur Papua yang diinginkan masyarakat adalah sebanyak 73,7 persen menginginkan sosok yang berasal dari kalangan sipil, bukan mantan atau pensiunan anggota Polri/TNI dan sebanyak 4,7 persen menginginkan sosok dari kalangan Polri/TNI.

Sementara sebanyak 10,4 tidak mempermasalahkan latar belakang wakil gubernur Papua, dan sebanyak 11,2 persen tidak menjawab. 

Dari hasil survei juga didapati preferensi masyarakat Papua ketika diminta memilih nama-nama yang paling tepat dan sangat membantu Gubernur Lukas Enembe sebagai wakilnya.

"Dengan pertanyaan terbuka, maka nama Ketua DPD Hanura dan juga menjabat sebagai Sekretaris Umum KONI Papua Kenius Kogoya menjadi pilihan yang terbanyak untuk menduduki posisi wagub Papua, dan dipilih sebanyak 34,8 persen," ungkapnya. 

Lalu, tambah dia, Wakil Ketua DPRP Papua Yunus Wonda dipilih sebanyak 12,3 persen dan adik almarhum Klemen Tinal, Fernando Yansen Tinal (anggota DPRP Papua) dipilih sebanyak 8,2 persen, Paskalis Kossay (kader Partai Golkar) 7,3 persen, Ones Pahabol (mantan Bupati Yahukimo/kader Partai Golkar). 

Kemudian, Bupati Lanny Jaya Befa Jigibalom dipilih sebanyak 7,1 persen, dan Paulus Waterpauw (Deputi BNPP) 5,3 persen, dan John Tabo yang kini menjabat Bupati Kabupaten Mamberamo Raya dipilih sebanyak 4,6 persen. Yang tidak menjawab sebanyak  20,4 persen. 

Albertus mengungkapkan, tingginya keterpilihan Kenius Kogoya sebanyak 34,8 persen lantaran dia masih muda, berpengalaman dan putra asli Papua. 

"Kenius Kogoya itu masih muda, punya banyak pengalaman, dan asli Papua. Semntara tokoh-tokoh yang lain, ada juga yang dari Papua Barat," kata Albertus.(fri/jpnn)

Aktivis HAM Pastor John Jonga berharap kursi Wagub segera diisi setelah Klemens Tinal meninggal dunia karena sakit di Jakarta, 21 Mei 2021.


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News