Pasutri Tewas Gantung Diri

Pasutri Tewas Gantung Diri
Pasutri Tewas Gantung Diri
Ketua RW 08 Tanjunangom, Edi, menjelaskan, Maksum bekerja sebagai buruh serabutan. Selama ini dia tinggal bersama istri (Rohani) dan ketiga anaknya  yakni Zaitun (14), Uis (9), dan Sanes (3). Rumah mereka termasuk rumah tidak layak huni. Menurut para tetangga, keluarga tersebut cenderung tertutup dan tidak suka bergaul dengan masyarakat. "Kami tak pernah tahu kalau keluarga ini punya masalah. Saya melihat keluarga kecil ini baik-baik saja," ujar Edi.

Mendengar adanya tragedi tersebut, Pimpinan Yayasan Tiar Family H Anwar Asmali yang juga Ketua DPD Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) memberikan bantuan kepada keluarga korban secara langsung. Hal ini dikarenakan Rohani merupakan buruh tani perkebunan tebu. "Kita akan mengajak musyawarah dengan tokoh petani Cirebon guna membantu kesulitan tiga anak almarhum yang kini yatim piatu," kata Anwar Asmali. (jun/sam/jpnn)


CIREBON - Pasangan suami istri (pasutri), Maksum (35) dan Rohani (30), kompak mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Jasad warga Blok Keroya, RT


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News