Patrialis Ragukan Data Intel AS Soal Tewasnya Munir
Senin, 20 Desember 2010 – 18:28 WIB
Menteri yang juga politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menambahkan, saat ini proses penegakan hukum atas kasus meninggalnya Munir sudah berjalan. Pemerintah, tandasnya, juga tidak dapat ikut campur dalam proses hukum yang sedang berjalan itu. "Jadi pemerintah kita harus menghormati proses hukum tersebut," ujarnya.
Baca Juga:
Menyikapi adanya tuntutan agar institusi BIN direformasi, Patrialis menegaskan hal belum perlu dilakukan. Alasannya, karena secara institusi kinerja BIN masih berkualitas.
"Sampai hari ini pemerintah masih butuhkan BIN. Kalaupun ada orang-orang tertentu yang terlibat itu bukan berarti melikuidasi badannya, karena BIN tetap kita butuhkan," tegasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Patrialis Akbar meragukan informasi dalam kawat diplomatik AS tentang pembunuhan aktifis HAM, Munir yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Lestari Moerdijat: Gerakan Pencegahan Malaria Harus Terus Dilakukan Secara Masif
- Kementerian Keuangan Tanggapi soal Permasalahan Impor Barang Kiriman
- Upaya Strategis Pemkot Tangsel Mengatasi Sampah
- Dukung Penurunan Emisi Karbon, Pupuk Indonesia Tanam 8.000 Bibit Pohon di 7 Wilayah
- Pemprov DKI Klaim RW Kumuh Berkurang 7 Persen dalam 5 Tahun Terakhir
- Indonesia jadi Tuan Rumah SOMMLAT, Kemenkumam: Akan Ada Agenda Penting yang Dibahas