Paus–Ayatollah

Oleh: Dahlan Iskan

Paus–Ayatollah
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Bahkan Paus juga ziarah ke kota Ur –sekitar 300 Km dari Najaf. Di situlah Nabi Ibrahim lahir. Ilmuwan sudah sepakat di Ur-lah Abraham lahir. Meski begitu tetap saja banyak daerah lain yang masih mengklaim Ibrahim lahir di daerah mereka.

Dari Ur, di umurnya yang 74 tahun, Abraham melakukan perjalanan suci 1.000 Km ke Syria. Lalu jalan lagi 1.000 Km ke Mesir. Terakhir jalan lagi 1.000 Km ke Kanaan –sekarang Israel– untuk menetap di situ. Itu sekitar 4.000 tahun sebelum Masehi.

Tentu, saya memonitor media Barat untuk mengikuti dan menulis kunjungan Paus yang bersejarah ini. Media Timur Tengah tidak cukup detail melaporkannya.

Dua tahun lalu Paus Francis juga ke Uni Emirat Arab. Paus berhasil menandatangani deklarasi damai dengan para tokoh Islam aliran Sunni dan Wahabi –termasuk Presiden Al Azhar dari Kairo.

Kini hal yang sama dilakukan Paus ke dunia Syiah –yang diikuti oleh 200 juta umat Islam di dunia.

Peta dunia memang sedang berubah. Ada yang membicarakan perdamaian di Timur Tengah. Ada juga yang membicarakan perang di Laut China Selatan. (*)

 

Ayatollah mengenakan jubah kebesaran imam besar Syiah: serbahitam. Paus mengenakan jubah kepausan: serbaputih.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News