Paviliun Indonesia di Ukraina Ajang Promosi Budaya Bangsa

Paviliun Indonesia di Ukraina Ajang Promosi Budaya Bangsa
Dubes RI Untuk Ukraina, Georgia dan Armenia, Yuddy Chrisnandy saat peresmian Paviliun Indonesia di Gryshko National Botanical Garden, Kyiv. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Pengerjaan Anjungan dan Taman berasitektur tradisional Indonesia akhirnya rampung bertepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2017.

Anjungan atau taman yang sering disebut Paviliun Indonesia berada di Gryshko National Botanical Garden, Kyiv. Paviliun Indonesia di Gryshko National Botanical Garden, Kyiv resmi diluncurkan untuk umum dengan disaksikan oleh Direkturnya, Biol. Natalia V. Zaimenko dan Imam Masjid Al Raid, Kyiv yang juga pemuka Islam Ukraina Ismail Kady.

Selain itu, juga disaksikan oleh masyarakat Indonesia di Kyiv, Dubes RI Untuk Ukraina, Georgia dan Armenia, Yuddy Chrisnandy.

Taman Botani Kyiv atau dikenal dengan M.M. Gryshko National Botanical Garden (BG), lokasi paviliun Indonesia didirikan adalah kebun raya botani terluas di Ukraina dan salah satu yang terbesar di Eropa Timur berdiri pada tahun 1936 di lahan seluas 130 hektar.

Dubes RI di Kyiv Yuddy Chrisnandi mengatakan tujuan pembangunan anjungan dan taman Indonesia adalah untuk meningkatkan hubungan persahabatan Indonesia dan Ukraina. Paviliun Indonesia, kata dia juga bermanfaat untuk promosi budaya dan pengenalan Indonesia kepada masyarakat Ukraina secara permanen.

“Saya hanya melanjutkan apa yang sudah dirintis Duta Besar sebelumnya. Tugas saya hanya menjaga kesinambungan keberhasilan kegiatan diplomatik,” kata Yuddy dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/10).
Menurutnya, saat hari pertama ditugaskan Presiden Joko Widodo menjadi Dubes pada 21 April 2017, yang diperhatikan adalah bagaimana Duta Besar sebelumnya melaksanakan berbagai hal yang sudah dirintis sebelumnya. Lalu ditanyakan kepada para staf hal apa yang sudah direncanakan namun belum terlaksana,

“Lalu apa yang sudah dilaksanakan, namun perlu ditingkatkan? Setidaknya semua capaian-capaian yang baik itu bisa dipertahankan,” kata Yuddy.

Program yang mendapat perhatian yakni, untuk membangun Paviliun Indonesia di Gryshko National Botanical Garden yang memiliki lahan sebesar 130 Ha. Beberapa bagian dari kebun raya tersebut diberikan kepada Kedutaan-Kedutaan Besar (di Kyiv) yang ingin membangun legacy untuk masyarakat Ukraina. Dengan memanfaatkan hubungan yang baik dengan pemerintah Ukraina KBRI Kyiv mendapatkan area 0,5 hektar sebagai lahan anjungan dan taman Indonesia di Botanical Garden tersebut.

Dubes RI di Kyiv Yuddy Chrisnandi mengatakan tujuan pembangunan anjungan dan taman Indonesia adalah untuk meningkatkan hubungan persahabatan RI dan Ukraina.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News