Payung Pawang

Oleh Dahlan Iskan

Payung Pawang
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Ibarat bagian dari sebuah hidung rupanya Taiwan dianggap bagian yang paling remeh --upil misalnya.

Taiwan itu sudah mengembangkan payung sejak hujannya masih di Wuhan. Tanggal 27 Januari 2020 Taiwan sudah melakukan ini: penumpang dari Wuhan tidak boleh keluar pesawat. Mereka diperiksa dulu. Dites suhunya. Yang bermasalah diisolasi.

Bahkan lebih dini lagi. Tanggal 20 Januari 2020 --seminggu sebelum Imlek-- Taiwan sudah memberi pengumuman kepada rakyatnya: jangan rebutan masker. Pemerintah sudah memproduksi lebih banyak masker.

Pada tanggal itu Taiwan sudah siap jutaan masker --44 juta masker operasi dan 1,9 juta masker N95.

Sudah disiapkan pula 1.100 ruang isolasi di seluruh RS di sana. Yang sudah dilengkapi negative room pressure.

Di awal Februari Taiwan baru bisa produksi masker 4 juta/hari, bulan lalu sudah menjadi 16 juta/hari.

Pemerintah sejak akhir Januari juga sudah mematok harga masker: Rp 23.500/9 masker. Juga menetapkan kuota: hanya boleh beli masker untuk keperluan 14 hari.

Distribusi masker dikuasai oleh pemerintah. Pembeli masker harus menunjukkan kartu anggota asuransi kesehatan --mirip BPJS di sini. Tanpa kartu itu tidak akan dilayani.

Pujian dunia lebih diberikan ke Taiwan. Tidak pernah ada rebutan masker di Taiwan sejak Covid-19 masih belum punya nama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News