PBB Khawatirkan Kesehatan Mental Pengungsi Nauru

Seorang pejabat senior Perserikatan Bangsa-bangsa mendesak Pemerintah Australia untuk mempertimbangkan kembali kebijakan pemrosesan imigran dan pengungsi yang dikelola negara di negara lain. Hal ini karena PBB khawatir mengenai meningkatnya kesehatan mental mereka.
Indrika Ratwatte, direktur Asia Pasifik UNHCR, belum lama ini mengunjungi pusat pemrosesan pengungsi di Nauru dan menggambarkan kondisi di sana "mengejutkan".
"Melihat kondisi di sini, khususnya situasi kesehatan mental, sangatlah mengejutkan," katanya.
"Kita harus melakukan segala upaya untuk mengeluarkan para pengungsi dari situasi ini," tambahnya.
Ratwatte mengatakan keluarga pengungsi yang terpisah-pisah merupakan masalah utama.
"Saya telah melihat seorang gadis berusia 14 tahun dan ayahnya di Nauru dimana ibu dan saudara-saudaranya berada di Australia untuk perawatan medis," katanya.
"Gadis kecil ini dalam keadaan katatonik, belum keluar dari kamarnya selama beberapa bulan, belum mandi, dan dalam keadaan stres dan trauma," tambahnya. "Situasi ini harus dihindari."
Ratwatte mengatakan diperlukan solusi untuk menghentikan para pengungsi itu menyakiti dirinya sendiri.
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya