PBNU: Serangan ke Mapolda Sumut Bukan Jihad
Hal senada disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Hery Haryanto Azumi.
Dia mengatakan, kalangan teroris telah membajak makna jihad. Ironisnya, teror yang dilakukan untuk tujuan politik.
"Gerakan kaum teroris ini sudah melenceng. Mereka membajak makna jihad yang sesungguhnya," kata Hery.
Sekretaris jenderal Pengurus Pusat Majelis Dzikir Hubbul Wathan itu menambahkan, pihaknya mendukung aparat penegak hukum untuk membasmi jaringan teroris .
Menurut Hery, hal tersebut harus dilakukan demi terwujudnya Indonesia yang aman dan damai.
Hery juga mengajak segenap elemen masyarakat Indonesia untuk menjaga NKRI sebagai nikmat Tuhan yang harus disyukuri dan dipertahankan.
"Mempertahankan NKRI adalah jihad sebagaimana dilakukan oleh Hadrotus Syaikh KH Hasyim Asyari melalui Resolusi Jihad," tutur mantan ketum PB PMII itu.
Untuk mencegah aksi teror yang belakangan berganti dengan proxy war, sambung Hery, umat Islam dan segenap elemen bangsa harus memperkukuh persatuan dan solidaritas.
Kegembiraan warga Sumatera Utara merayakan Idulfitri diwarnai peristiwa kelam.
- Pesan Wapres soal Sengketa Pilpres yang Akan Diputus MK Hari Ini
- Kembali Memanas, Wasekjen PBNU Sesalkan PKB yang Alergi Regenerasi Pimpinan
- Menunggu Putusan MK, PBNU: Jangan Larut dalam Kebencian, Harus Move On
- Wapres Komentar Begini soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun
- Menurut Ketua PBNU, Sejarah Pemilu Berulang, Soeharto Pakai TNI, Jokowi Gunakan Polri
- Kapolda Sumsel Minta Mantan Narapidana Turut Jaga Keamanan dari Ancaman Terorisme