PCR Mulia

Oleh Dahlan Iskan

PCR Mulia
Dahlan Iskan bersama Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: disway.id

jpnn.com - HEBOH harga PCR mencapai lapisan yang paling bawah. Juga merambah ke kelompok yang selama ini mati-matian membela pemerintah.

Tulisan yang paling keras, paling kasar, paling perinci, dan paling lucu beredar di medsos. Luas peredarannya seluas daun kelor –yang dijejer-jejer se-Indonesia. Anda sudah tahu semuanya. Tanpa harus saya ulangi.

Sampai kapan heboh itu mengguncang Indonesia? Dalam teori komunikasi lama –sebelum zaman medsos– seheboh apa pun suatu peristiwa, ia akan surut dalam 40 hari. Itu yang heboh terbesar.

Baca Juga:

Yang heboh kecil, paling hanya berumur 7 hari. Banyak orang yang jadi sasaran media sampai heboh pilih bersabar setidaknya selama 40 hari.

Itu memang bukan teori serius –karena saya sendiri yang menemukan. Dahulu. Berdasar pengamatan semata: kok semua peristiwa besar akhirnya hilang hebohnya setelah 40 hari.

Juga agak berbau klenik: kenapa orang mati diselamati 40 harinya.

Baca Juga:

Umur kehebohan itu mungkin lebih pendek lagi di zaman medsos ini. Dahulu, peristiwa hari ini, hebohnya baru besok pagi. Yakni ketika koran memuatnya.

Lalu kian heboh besoknya lagi. Ketika koran mulai dipinjam-pinjamkan. Kian heboh lagi ketika pembaca koran menceritakan berita itu ke yang tidak berlangganan.

Dua yayasan itulah yang memegang saham terbesar di usaha PCR tersebut, sedangkan yang dari Menko Luhut yang tampil memang PT, tetapi sangat minoritas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News