PDB Indonesia Meningkat jadi Rp 78,62 Juta Per Kapita

Proyeksi terbaru IMF per Januari 2025 menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi negara berkembang turun menjadi 4,2 persen pada 2024 dari 4,4 persen pada 2023.
Pertumbuhan ekonomi global juga diprediksi menurun ke level 3,2 persen dari sebelumnya 3,3 persen.
Tidak hanya negara-negara berkembang, sejumlah negara maju yang menjadi mitra dagang utama Indonesia juga mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Amalia menyampaikan bahwa pada triwulan IV 2024, China tumbuh menguat secara year on year, tapi melambat secara kumulatif, sedangkan Korea Selatan tumbuh melambat secara year on year, tetapi menguat secara kumulatif.
Amerika Serikat dan India tumbuh melambat baik secara year on year mau pun secara kumulatif.
Terkait kinerja perekonomian domestik, BPS mencatat bahwa sejumlah indikator menunjukkan pertumbuhan positif pada triwulan IV 2024.
Amalia mengatakan hal tersebut terlihat dari Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia yang berada pada zona ekspansi, yaitu sebesar 51,58, dengan kapasitas produksi terpakai sebesar 72,91 persen.
Ia juga menyatakan bahwa penjualan listrik tumbuh 3,63 persen year on year (yoy) dan 6,17 persen secara kumulatif didorong oleh peningkatan konsumsi listrik rumah tangga.
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti merilis nilai Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita Indonesia.
- BigBox AI Meningkatkan Loyalitas Pelanggan lewat Layanan Purna Jual
- Fathi Nilai Kebijakan Ekonomi Trump Ancaman Serius, Pemerintah Perlu Strategi Baru
- Investasi Jateng di Triwulan I-2025 Capai Rp 21 Triliun
- Memahami Gagasan Presiden Prabowo Tentang Mengurangi Ketergantungan dengan Negara Lain
- Pelindo & Kemenhub Dorong Investasi di Sektor Maritim Lewat Indonesia Maritime Week 2025
- Siap Tingkatkan Ekraf, Gempar Targetkan Sulut Jadi Pintu Gerbang Asia Pasifik