PDIP Anggap Pilkada Kalteng Sarat Manipulasi dan Intimidasi
Lebih lanjut Deddy mengatakan, penyelenggaraan yang buruk itu juga terlihat pada proses rekapitulasi suara tingkat kabupaten/kota yang berakhir Rabu (3/2). Sebab, banyak keberatan dan protes yang tidak digubris oleh KPU kabupaten kota. “Bahkan ada ketidaktelitian yang berpotensi curang,” tegasnya.
Deddy juga mensinyalir ada upaya KPU Kalteng untuk menggiring opini tentang pemenang pilkada. Sebab, situs KPU Kalteng sempat menayangkan data rekapitulasi suara dari formulir C1 (dari tingkat TPS) yang berbeda dengan data di kotak suara. “Kami curiga ini sudah didesain untuk membentuk opini menguntungkan bagi salah satu calin,” tegasnya.
Karenanya PDIP sempat melakukan aksi walk out pada rekapitulasi suara tingkat kabupaten/kota dengan alasan demi menjaga suasana kondusif. “Kami tidak ingin akar rumput bergejolak karena masalah ini," tuturnya seraya meminta KPU dan Bawaslu segera turun tangan. (ara/jpg/jpnn)
JAKARTA - PDI Perjuangan menyoroti pelaksanaan pemungutan suara pemilihan kepala daerah (pilkada) Kalimantan Tengah pada 27 Januari lalu. Dalam catatan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sri Mulyani Masuk Bursa Pilgub Jakarta, Stafsus Menkeu Singgung Soal Parpol
- Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP, Risma Mengaku Tak Mau Sombong
- Mardiono Dianggap Gagal Memimpin, Front Ini Desak Muktamar PPP Segera Digelar
- Kuasa Hukum Golkar Minta MK Kabulkan PHPU Dapil Papua
- Kejaksaan Eksekusi Terpidana Pelanggaran Pemilu 2024
- Terinspirasi Tri Sakti Bung Karno, M2 Siap Maju Pilkada Kota Bekasi