PDIP dan Ganjar Disebut Utang Budi kepada Jokowi, Ini Sebabnya

PDIP dan Ganjar Disebut Utang Budi kepada Jokowi, Ini Sebabnya
Kepuasan publik pada kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdampak positif kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Foto: Ricardo/JPNN.com

Kemudian, 76,2 persen responden puas dengan kinerja Presiden Jokowi, sebanyak 26,3 persen di antaranya bakal memilih PDIP. 

Djayadi menyebut sebanyak 11,4 persen memilih Gerindra, Demokrat 7,3 persen, Golkar, 6,2 persen, Perindo 6 persen, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 5,3 persen.

Demikian juga dengan Ganjar Pranowo, karena sebagian besar responden puas dengan kinerja Presiden Jokowi bakal memilih Gubernur Jawa Tengah (Jateng) ini pada pemilihan presiden (pilpres) kelak. 

"Yang puas dengan presiden itu lebih banyak yang mendukung Ganjar Pranowo, 35 persen. Baru setelah itu Prabowo Subianto, lalu diikuti Anies Baswedan," ungkap Djayadi.

Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Usni Hasanudin, mengatakan hal itu lumrah terjadi. 

Sebab, figur Jokowi tidak bisa dilepaskan dengan PDIP.

"Nah, PDIP bisa dibilang 'berutang budi' terhadap Jokowi karena publik cenderung memilih karena menimbang kinerja pemerintah bukan faktor lain," katanya saat dihubungi di Jakarta, Minggu (22/1).

Usni juga memaklumi jika tren serupa dinikmati Ganjar. 

Kepuasan publik pada kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdampak positif kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News