PDIP, Hanura, PKB Tolak Pemilihan Gubernur DIY
Pembahasan RUUK Yogyakarta
Rabu, 02 Februari 2011 – 20:56 WIB
“Kami mengajak untuk memahami makna terdalam dari keterangan pemerintah. FPD setuju dengan Sultan Hamengku Buwono dan Paku Alam sebagai Gubernur Utama Wakil Gubernur utama. FPD setuju dengan usulan pemerintah tentang sebutan lain yang bisa diatur dalam Perda istimewa. Jangan sampai ada matahari kembar. Mengawinkan sistem monarki dengan demokrasi,” katanya.
Sedangkan lima fraksi lainnya, PKS, Gerindra, Golkar, PPP, dan PAN tidak memberikan sikap tegas terhadap mekasme pengisian jabatan Gubernur Yogyakarta. Meskipun ada penolakan dalam padangan fraksi mini namun seluruh fraksi sepakat untuk dilakukan pembahasan lanjutan RUUK Yogyakarta.
Gamawan Fauzi usai mendengarkan pandagan fraksi mengatakan dapat memahami perbedaan yang terjadi. “Itulah indahnya demokrasi, nanti kita cari titik temunya,” katanya. Mantan Gubernur Sumatera Barat ini juga tidak mempersoalkan adanya penolakan konsep Gubernur Utama yang diusulkan dalam RUUK. “Pemerintah juga kan tidak membuat satu-satunya, gubernur utama atau carilah nama lain yang paling tepat. Kita membuat parardya tidak sepakat juga, kita buat keraton, tidak setuju juga atau nama lain. Kalau perlu kita minta namanya ke Pak Sultan,” katanya. (awa/jpnn)
JAKARTA – Fraksi PDIP, Hanura dan PKB tegas menolak pengisian Gubernur Yogyakarta melalui pemilihan, sebagaimana materi yang diajukan Pemerintah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Baru Dilantik jadi Anggota PPK, Dikdik Budianto Diminta Mundur, Masalahnya Serius!
- Yusril Mundur, Fahri Pimpin Partai Bulan Bintang
- Sudaryono Siapkan Pentas Besar untuk Sanggar Tari di Sragen
- Pilgub Jateng 2024, PDIP Mulai Bergerak
- Jumlah Kementerian di Era Prabowo Kemungkinan Bertambah
- Ratusan Kader PDIP Semarang Lepas Kirab Obor Abadi Menuju Rakernas Jakarta