PDIP Harus Ingat, Cap Penista Agama Belum Hilang dari Ahok

PDIP Harus Ingat, Cap Penista Agama Belum Hilang dari Ahok
Ilustrasi :

jpnn.com, JAKARTA - Basuki T Purnama alias Ahok yang disebut-sebut bakal kembali ke kancah politik lewat PDIP dinilai akan membawa aura negatif. Tidak hanya bagi partai pimpinan Megawati Soekarnoputri, tapi juga Joko Widodo sebagai calon presiden petahana.

Demikian analisa pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago ketika berbincang dengan JPNN, terkait pengaruh Ahok untuk Jokowi-Ma'ruf di Pilpres jika mantan gubernur DKI itu benar-benar merapat ke PDIP setelah bebas dari penjara.

"Bagaimanapun Ahok tetap punya pengaruh dan punya basis grasroot, kita harus akui itu. Namun apakah Ahok effect bisa mendongkrak elektabilitas PDIP? Ini tentu harus di uji," kata Pangi, Rabu malam (2/01/2019).

Dia menuturkan, basis pemilih PDIP relatif sama dengan Ahoker. Sehingga ceruk segmennya tetap sama. Tak bakal ada ekspansi besar-besaran kecuali penguatan dukungan saja. Justru, kata Pangi, bagi masyarakat yang anti Ahok, jelas bisa membuat mereka berfikir ulang memilih PDIP.

"Karena stempel Ahok sebagai penista agama belum bisa hilang di benak mereka. Maka PDIP distempel sebagai pendukung penista agama," sebut direktur eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu.

Dari pengamatannya, sekarang saja Ahoker tampak tak solid mendukung Jokowi. Dia melihat jejaring kekuatan relawan media sosial Ahok malah mematikan mesin.

Pangi menduga, hal itu karena pengaruh keputusan suami Iriana menggandeng KH Ma’ruf Amin yang pernah mengeluarkan Fatwa MUI soal Ahok penista agama. Sehingga Ahoker masih sulit menerima Ma'ruf sebagai cawapres Jokowi.

Pengajar di UIN Jakarta ini justru terang-terangan menyarankan supaya mantan suami Veronica Tan itu sebaiknya jangan merapat dulu ke partai berlambang kepala banteng moncong putih jelang Pilpres 2019.

Basuki T Purnama alias Ahok yang disebut-sebut bakal kembali ke kancah politik lewat PDIP dinilai akan membawa aura negatif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News