Pedagang di Kawasan Asia Ogah Jual Ponsel Huawei

Pedagang di Kawasan Asia Ogah Jual Ponsel Huawei
Perangkat Huawei. Ilustrasi. Foto: Istimewa

Dylan juga menambahkan, bahwa hal itu dilakukan bukan karena Huawei adalah produk yang buruk. Malah menurutnya, Huawei merupakan produk yang sangat bagus. Hanya saja, dampak kebijakan AS membuat orang engga untuk membeli perangkat Huawei

Di Singapura, dalam sari hari biasanya ada sekitar lima orang yang menjual kembali ponsel Hauwei mereka. Namun, jumlahnya menigkat empat kali lipat dalam dua hari belakangan ini.

Hal yang sama juga terjadi di toko online Carousell. kabarnya di toko online itu penjualan ponsel Huawei bekas meningkat dua kali lipat dari biasanya. Meski demikian, tidak disebutkan berapa banyak iklan penjualan yang ditayangnkan di sana.

Hal serupa pun terjadi di Filipina. Sejumlah pedagang tidak menolak untuk menjual produk Huawei. "Kami tidak lagi menerima perangkat ponsel Huawei. Tidak akan ada dibeli oleh konsumen kami lagi,” kata penjaga toko smartphone bekas dan baru di Greenhills Manila Hamida Norhamida.

Dia mengaku sudah merasa lega telah menjual Huawei P30 Pro kepada konsumen setelah pengumuman lepas dari Google.

Bahkan menurut dia, hampir seluru pedagang ponsel di Greenhills hanya menjual ponsel tersebut setengah harga atau menjual 50 persen dari harga aslinya. "Menjual perangkat itu sama saja merugikan kita," pungkasnya.(mg9/jpnn)

Simak Juga Video Pilihan Redaksi:


Setelah Amerika Serikat melarang seluruh perusahaan memasok komponen dan teknologi ke Huawei, kini Huawei dikabarkan makin terpuruk. Bahkan, sejumlah pedagang ponsel di kawasan Asia mulai menolak menjual ponsel Huawei di toko mereka.


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News