Pedagang Pasar Ciracas Tuntut Pengembalian Tabungan Koperasi, Koppas Buka Suara

Donny mengakui koperasi simpan pinjam ini memang mengalami gangguan likuiditas, tetapi itu terjadi bukan karena menipu.
Gangguan likuiditas terjadi karenaadanya nasabah yang meminjam, tetapi usahanya terdampak pandemi Covid-19 sehingga terganggu pengembalian.
"Beda dengan penipuan, kalau penipuan itu ada upaya misalnya dengan identitas palsu, kata-kata bohong, martabat palsu dengan rangkaian perbuatan, membujuk orang supaya menempatkan dananya, jadi apanya yang menipu dan di mana letak menipunya?," jelasnya.
Dia menegaskan Koppas Ciracas memiliki izin lengkap, tidak memberikan janji-janji palsu.
Pihaknya juga mengaku sudah empat kali koperasi mengundang nasabah untuk datang terkait pengembalian, tetapi menolak kecuali langsung dibayar lunas.
"Kami justru mempertanyakan angka lunas tersebut, karena berbeda dengan hitung-hitungan koperasi. Bahkan ada salah satu nasabah meski sudah dibayar lunas, tetapi diduga memanfaatkan situasi dengan mengaku belum mendapat pengembalian," ungkap pria kelahiran Makassar itu.
Donny juga menyesalkan adanya aksi unjuk rasa yang mengarah ke ranah pribadi dan keluarga Ketua Koppas Ciracas Budianto Sugianto.
Hal ini terjadi ketika toko emas anak ketua koperasi menjadi sasaran demonstrasi yang menyebut toko emas tersebut bisa dijual.
Pengurus Koppas Ciracas melalui kuasa hukumnya Donny Alamsyah Sheyoputra, buka suara soal aksi unjuk rasa para pedagang pasar yang menuntut pengembalian uang
- Telkom Siap Gelar Digiland 2025 Seusai dapat Dukungan dari Gubernur DKI Jakarta
- Terungkap Fakta Mengejutkan soal Gerai Miras di Kartika One Hotel
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Gegara Gerai Miras, Warga Kampung Sawah Ancam Geruduk Kartika One Hotel
- Perihal Koperasi Desa Merah Putih, Tito Sulistio: Langkah Tepat Prabowo Membangun Ekonomi Pedesaan
- Sahrin Hamid: Gerakan Rakyat Jaktim Wajib Dukung Program Prorakyat Pramono-Doel