Peduli Masa Depan Gen Z, Erick Thohir Ubah Program BUMN Hadapi Era Disrupsi

Peduli Masa Depan Gen Z, Erick Thohir Ubah Program BUMN Hadapi Era Disrupsi
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Foto: Kementerian BUMN

jpnn.com, JAKARTA - Salah satu tantangan terbesar generasi Z atau generasi yang lahir di tahun 1995 hingga 2010 adalah persoalan lapangan kerja.

Pasalnya, tantangan lapangan kerja dahulu dengan saat ini berbeda jauh karena jenis pekerjaan-pekerjaan sebelumnya sudah tidak berlaku saat ini.

Menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, jenis pekerjaan saat ini didominasi oleh dunia digital dan teknologi di mana pekerjaan-pekerjaan itu mengharuskan para pencari kerja (generasi Z) memiliki skils yang harus dibarengi dengan pembawaan diri yang baik.

“Tren pekerjaan yang tumbuh, utamanya di bidang digital teknologi antara lain programmer, AI, digital marketing, data scientist, data analyst, dan banyak lainnya,” kata Erick Thohir dalam video pendek yang diunggah di Instagram pribadinya, Rabu (13/4).

Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah itu mengatakan generasi muda terus berpikir positif dan tidak mudah marah saat ada koreksi dari pihak lain terhadap diri mereka.

Pasalnya, generasi-generasi muda saat ini cepat tersinggung dan tidak menerima saat dikritik oleh orang lain.

“Terus berpikir positif. Kadang-kadang kita merasa sudah pintar hingga kalau dikritik marah-marah dan tidak bagus menumbuhkan mindset itu. Ya, kita memang harus reskilling, upskilling. Di mana kita harus belajar terus. Tidak merasa terpintar, apalagi kalau dikritik tidak mau," ujarnya.

“Menurut saya, generasi Z harus memiliki mentalitas positif yaitu growth mindset. Dengan growth mindset, generasi Z punya pikiran untuk terus belajar lagi atau terus bertumbuh dan berkembang,” sambungnya.

Salah satu tantangan terbesar generasi Z atau generasi yang lahir di tahun 1995 hingga 2010 adalah persoalan lapangan kerja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News